RSS

Jam gadang-ku dan Big Ben "kakak beradik"



Pernah kah teman semua mendengar kata "Jam Gadang"????Jam gadang merupakan salah satu dari banyak objek wisata sekaligus sebagai "landmark" kota Bukittinggi yang terletak di propinsi Sumatra Barat (...tanah tercinta).

Kira-kira 20 menit naik mobil pelita dari rumah saya trus ganti angkot ke pasa ateh (pasar atas) sampailah kita di kompleks Jam Gadang yang selalu dipenuhi oleh pengunjung baik yang dari luar kota maupun yang dari masyarakat setempat. Di sana kita akan mudah membedakan mana pengunjung yang berasal dari luar kota dengan pengunjung yang berasal dari kota Bukittinggi dan sekitarnya. Para pengunjung dari luar kota biasanya akan menggunakan Jam Gadang sebagai background untuk gaya-gayanya yang unik yang akan diabadikan melalui kamera,sedangkan orang setempat jarang yang seperti itu mungkin karena udah keseringan ngelihatnya kali ya...

Sama juga ketika bulan Oktober 2008 lalu,waktu saya dan teman-teman dari bandung berwisata ke sana,saya tidak seperti teman lain yang sangat antusias bergaya untuk foto di depan Jam Gadang, tapi walaupun begitu,tetap....Jam Gadang ada di hati saya,Minang kebanggaan saya.

Nah berikut ini ada informasi yang saya mau bagi kepada teman semua untuk yang berminat menikmati suasana
Jam Gadang(...sambil promosi neh).

LOE TAHU GA SIH????

BUKITTINGGI punya Jam Gadang. London punya Big Ben. Nama yang hampir mirip ini ternyata bukanlah kebetulan lantaran jam di dua kota itu sama berukuran besar, dan sama terletak di sebuah menara. Tapi keduanya ternyata memang "badunsanak". Mesin jam buatan tahun 1926 itu adalah produksi dari pabrik yang sama. Dan menurut sejarah, jam besar itu dibuat pabriknya hanya dua buah saja. Satu untuk Bukittinggi, dan satu lagi buat London. Jam Gadang telah puluhan tahun menjadi ciri khas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Jam setinggi 26 meter itu berdiri kokoh di atas puncak Bukit Kandang Kabau di pusat Kota Bukittinggi. Puncak bukit tidak terlihat lagi karena tertutup beragam bentuk bangunan. Kerajaan Belanda membangun Jam Gadang pada 1926 dengan biaya sekitar 3.000 gulden. Jam ini dibuat sebagai hadiah dari ratu belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Dua putra pribumi, Yazid dan Sutan Gigi Ameh ditunjuk sebagai arsitek bangunan berlantai empat tersebut. Mesin jam manual yang dibuat khusus oleh Recklinghausen itu terletak di lantai atas. Pria Jerman tersebut hanya membuat dua mesin sebesar itu. Kembarannya kini terpasang di Menara Big Ben, London, Inggris. Untuk menjaga keakuratan, penjaga harus memutar roda gigi jam setiap pekan. Setiap 30 menit terdengar sekali dentang dari lonceng di atap menara. Lonceng juga berbunyi setiap kali jam bertambah.Penduduk Bukittinggi biasa menjadikan Jam Gadang sebagai panduan waktu karena dentangan loncengnya terdengar dari jarak yang jauh. Ukuran diameter dari jam ini adalah 80 cm dengan denah dasar 13x4 m sedangkan tingginya 26m. Ada keunikan dari angka-angka romawi pada jam gadang ini. Bila penulisan huruf romawi biasanya pada angka enam adalah VI, angka tujuh adalah VII, angka delapan adalah VIII, Jam Gadang ini menuliskan angka empat denga simbol IIII (umumnya sih IV).



Selama berdiri atap menara Jam Gadang telah tiga kali berubah bentuk. Di zaman penjajahan Belanda, atap itu berbentuk bulat dengan patung ayam jantan di atasnya sebagai simbol jam yang berfungsi membangunkan orang di pagi hari. Atapnya berubah seperti kelenteng ketika Jepang menduduki Indonesia sebagai lambang arsitektur Jepang. Begitu Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, atap Jam Gadang berbentuk seperti tanduk kerbau sebagai lambang kebudayaan Minangkabau di Sumatra Barat.


Nuansa Ranah Minang itu bertahan hingga kini. Tidak banyak masyarakat yang mengetahui bagian dalam Jam Gadang karena Pemerintah Kota Bukittinggi melarang pengunjung menaiki menara. Saat ini menara Jam Gadang menjadi pos satuan pengamanan. That's all..........semoga tertarik berwisata ke Jam Gadang,Bukittingi

2 komentar:

Rahmat Febrianto mengatakan...

Mas, saya pinjam gambar anda untuk menjelaskan mengapa penulisan "4" adalah IIII bukan IV. Silakan lihat penjelasan di blog saya: http://2eyes2ears.blogspot.com/2010/07/keunikan-jam-gadang.html

Thx

jual gamat luxor mengatakan...

wah bner ya aneh kenapa gak IV?

Posting Komentar