RSS

de javu Judicium (=Judicium para dokter bintang lima wanna be)



Hari ini tanggal 29 Juni 2009, peristiwa itu kembali terjadi, suatu peristiwa yang ditunggu-tunggu karena pada peristiwa ini akan ditunjukkan (InsyaAllah) semua usaha dan kerja keras yang telah dilakukan selama satu tahun ini. Ya......Judiciumlah namanya atau mungkin kita lebih akrab dengan istilah "pembagian rapor" waktu SMA dulu.

Malam sebelum hari judicium ini, nada dering HP saya pun kembali berbunyi setelah saya cek di inbox, ternyata isinya adalah tentang Judicium besok,dimana tertulis "seluruh peserta diharuskan berpakaian rapi, menggunakan almamater, rambut rapi, dan diharapkan sudah berkumpul jam 7.30 pagi di depan gedung A5 (jam 7.30,suatu waktu yang tidak terlalu pagi bagi kami karena memang sehari-harinya kami masuk kuliah jam 7.00 pagi,namun entah kenapa hari itu kok terasa terlalu pagi,mungkin karena hari-hari sebelumnya libur,habis sholat shubuh trus tidur lagi.....ups buka aib sendiri). Sebenarnya, saya sangsi (ragu) terhadap jadwal karena belajar dari tahun lalu,kami juga diminta berkumpul jam 7.00 tapi acaranya baru dilaksanakan jam 9.00 "Ini dilakukan biar kalian tidak telat" dalih dari seorang dokter yang memberikan pengarahan saat itu.

Keesokan harinya pun datang,jam 7.20 berangkat ke kampus dalam keadaan perut kosong (belum sarapan) karena khawatir kalau sarapan dulu ntar terlambat karena tinggla 10 menit lagi. Namun,setibanya di kampus,terlihat teman-teman sejawat masih sedikit ynag datang dan keraguan saya malam tadi pun ternyata betul. Akhirnya coba mengisi waktu dengan berbincang bersamaa teman-teman yang sudah punya banyak unek-unek tentang agenda yang akan dilakukan selama liburan panjang 2 bulan.

Jam pun menunjukkan pukul 9.00 pagi,akhirnya kami dipanggil berkelompok untuk memasuki ruang lecture untuk menerima pengarahan. Secara keseluruhan judicium tahun kedua ini hampir sama dengan Judicium tahun pertam makanya saya bilang seolah-olah de javu, tapi yang berbeda saat itu adalah ruanganya agak penuh sesak dibanding tahun lalu karena tahun ini,kami digabung dengan mahasiswa KPBI Malaysia (tahun lalu KPBI setelah kami selesai) sehingga tidak semua mahasiswa (baca : mahasiswi) dapat tempat duduk sehingga para lelaki jantan pun rela berdiri agar para perempuan betina bisa duduk (eh....ga cocok ya kata-katanya.....habisnya ada kata lelaki jantan...ya udah lawannya perempuan betina donk, betul tidak ??(Aa gym mode : ON).

Setelah diberikan pengarahan,disebutkan "Best of Student" dan kembali seperti tahun lalu,berhasil disabet oleh Erlina Subroto atau yang lebih dikenal dengan Do (re...mi....fa...sol...la...si...). Do pun diminta untuk ke depan dan ditanya oleh dokter tentnag tips belajarnya. Saya inget bener... bener..... bener ingat kalau pertnyaan dokter kepada Do persis banget dengan pertanyaan tahun lalu (berapa lam belajr,gimana cara belajar,dan sejenisnya lah ya).Jadi, karena pertanyaanya sama dengan tahun lalu, saya bahkan bisa nebak apa yang bakal selanjutnya ditanyakan oleh dokter.

Berikutnya kami pun diminta untuk memasuki ruangan masing-masing menunggu dosen wali (kalau di SMA kita dengan dengan Wali Kelas) untuk menerima "rapor" tahun kedua kami.

Banyak rgam respons yang saya lhat dari temen-temen satelah melihat hasilnya. Ada yang gembira karena hasil usahanya selama ini terbayar sudah, ada yang kecewa karena belum bisa memenuhi targetnya. Alhamdulillah saya termasuk orang=orang yang gembira menerima hasil ini karena dengan hasil ini saya bisa membanggkan orang tua.

Tapi sebenarnya tanggung jawab kami untuk menjadi dokter yang baik lebih besar dibanding tanggung jaab untuk memperoleh hasil ini. Saya mengharapkan saya sendiri dan tentunya teman-teman semua menjadikan hasil ini sebagai cambuk agar terus lebih berusaha dengan baik untuk pasien-pasien kita nantinya.

Saya pun teringat dengan impian kami bersama yang diikrarkan saat OSPEK dulu "Menjadi dokter bintang lima" amin....
Teman-teman mari terus bersemangat,ALLAH ada di sisi kita.
Mari buktikan kalau kita layak menjadi dokter bintang lima.

1 komentar:

Cara Mengobati Gagal Ginjal Secara Tradisional mengatakan...

amin ya Allah,,semoga bisa bisa menjadi dokter bintang lima seperti yang diharapkan ya,,, terima kasih buat share nya

Posting Komentar